Ayo nglestarekno Budoyo Jowo ben ora ilang Soko Bumi Nusantoro

5 Makanan Khas Kuliner Kota Surabaya

Kalau kalian berkunjung ke Kota Surabaya, alangkah baiknya menikmati, mencicipi makanan khasnya tanpa perlu khawatir mahal harganya karena di mana-mana selalu ada yang menjual. Selain rasanya yang khas, kelima kuliner Surabaya ini dijamin daripada yang lain dan tidak akan kalian dapatkan di kota lain.


Tak lengkap rasanya, berkunjung ke Surabaya tanpa mencicipi makanan khas yang satu ini, rujak cingur. Terdiri dari lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, mangga muda, krai (sejenis ketimun khas Surabaya), bengkoang, dan nenas serta tak ketinggalan beberapa jenis sayur-mayur seperti kecambah/tauge, kangkung, dan kacang panjang.

Nikmatnya pasti akan membuat kalian ketagihan dan ingin mencicipi lagi setelah keluar dari kota Surabaya. Selain rujak cingur, ada juga kupang lontong yang terkenal itu.


Nah, sebelum menikmati makanan khas Kota Surabaya, Cak Pendik mempunyai lagu berikut ini. Baca ya...
Rek ayo rek mlaku mlaku nang Tunjungan
Rek ayo rek rame rame bebarengan.
Mangan tahu jokdhi campur nganggo timun
Malam minggu
Ngak apik dhigawa nglamun.





5 Santapan Nikmat Kuliner Surabaya

Nah, daripada melamun, lebih baik kita berburu makanan khas Surabaya.Mulai Semanggi, Rujak Cingur, Lontong Balap, Soto Ayam, Sate Kelapa, Tahu Campur dan menu nikmat lainnya. Dijamin Enak Tenan....!!!.

1. Semanggi Surabaya.

Penasaran ingin makan semanggi...? Harap bersabar, sebab makanan ini susah-susah gampang dicari. Lebih banyak dijajakan keliling di pagi sampai siang hari. Pagi hari, biasanya para penjual ini berkumpul sebelum akhirnya berpencar berjualan keluar masuk kampung. Bakul pecel semanggi rata-rata berasal dari satu tempat, yaitu Desa Kandangan, Kecamatan Benowo, Surabaya. Dua tempat yang dijadikan “pos” di pagi hari, adalah pinggir jalan Kupang Praupan dan di jalan Rajawali.
Penjualnya gampang dikenali, karena mereka mengenakan jarit, dan selendang untuk memanggul semanggi.Semanggi Suroboyo terdiri dari dua macam sayuran yaitu daun semanggi dan kecambah yang direbus, disajikan bersama campuran petis dan bumbunya yang khas yang merupakan perpaduan dari ketela rambat, kacang tanah dan gula merah, serta dilengkapi kerupuk puli.

2. Rujak Cingur.

Tak lengkap rasanya, berkunjung ke Surabaya tanpa mencicipi makanan khas yang satu ini. Terdiri dari lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, mangga muda, krai (sejenis ketimun khas Surabaya), bengkoang, dan nenas serta tak ketinggalan beberapa jenis sayur-mayur seperti kecambah/tauge, kangkung, dan kacang panjang.

Disebut rujak cingur karena bumbu yang digunakan adalah campuran petis udang dan cingur. Bumbu inilah yang digunakan untuk mencampur semua bahan-bahan di atas. Menikmati seporsi rujak cingur akan lebih sempurna bila disertai dengan kerupuk.Untuk melestarikan makanan khas ini, pada rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Surabaya, setiap Mei, selalu diadakan Festival Rujak Cingur.

3. Kupang Lontong.
Makanan khas pantai yang terdiri dari lontong dan kuah bercampur kupang (sejenis tiram / kerang kecil), disajikan dengan olahan cabai sesuai dengan keinginan pembeli. Makanan ini dijajakan dengan dipikul oleh penjajanya ke seluruh pelosok kota Surabaya dan saat ini juga dapat ditemui di Pujasera.




4. Lontong Balap.

Lontong balap termasuk hidangan yang banyak dicari orang. Di dalamnya terdapat beberapa potong lontong, lentho (perkedel dari singkong dan kacang tanah yang digoreng), tahu goreng kering, dan taoge. Lalu disiram dengan kuah. Sajian Lontong Balap terasa kurang pas jika tidak dipadukan dengan sate kerang.
Sate ini, dibuat dari kerang yang direbus kemudian disajikan menyerupai sate. Mengapa disebut lontong balap…??? Katanya, nama ini muncul karena gaya jualan pedagang di masa lalu. Saat jualan mereka menggunakan pikulan besar yang menampung dua kuali tanah liat. Berat dipikul, si pedagang mempercepat perjalanan, seolah saling berbalap. Inilah sebutan lontong balap muncul. Sekarang, jarang bisa ditemui penjual lontong balap yang pikulan. Gantinya, mereka memilih menetap untuk berjualan.

5. Jongkong Surabaya.
Dilihat dari bentuknya Jongkong Surabaya menyerupai kue lapis, hanya saja Jongkong Surabaya berwarna hijau karena menggunakan daun pandan sebagai zat pewarna sekaligus menambah aroma. Terbuat dari campuran tepung beras, kanji, gula pasir, garam, dan santan. Dan dihidangkan dengan parutan kelapa.
sumber: surabaya.go.id
Tag : Dinas, Ngomong
Back To Top