Berikut adalah beberapa masalah kesehatan utama yang timbul dari obesitas, seperti dilansir laman India Times
1. Diabetes Tipe 2.
Para peneliti memperkirakan bahwa 88 persen hingga 97 persen dari kasus diabetes tipe 2 didiagnosis pada orang yang kelebihan berat badan.
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sepertiga dari semua kasus tekanan darah tinggi berhubungan dengan obesitas, yang berarti itu adalah dua kali lebih umum terjadi pada orang dewasa yang mengalami obesitas dibandingkan mereka yang berada pada berat badan yang sehat.
2. Kolesterol darah tinggi.
Orang gemuk atau obesitas adalah 50 persen lebih mungkin untuk memiliki kadar kolesterol darah.
4. Gagal jantung kongestif.
Obesitas meningkatkan risiko gagal jantung kongestif, kondisi yang berpotensi fatal di mana otot jantung melemah dan semakin membuat jantung kehilangan kemampuan untuk memompa darah.
5. Penyakit jantung.
Serangan jantung, gagal jantung kongestif, kematian jantung mendadak, angina atau nyeri dada dan irama jantung abnormal, semua hal ini terjadi pada orang kelebihan berat badan atau obesitas.
6. Stroke.
Ada hubungan kuat antara obesitas dan stroke, terutama di kalangan orang-orang yang gemuk, terutama terletak di daerah perut. Orang yang kelebihan berat lebih cenderung memiliki kadar kolesterol darah tinggi dan tekanan darah tinggi.
7. Osteoarthritis.
Obesitas bisa menjadi faktor utama dalam pengembangan osteoarthritis, terutama lutut dan terutama pada wanita.
8. Kanker.
Obesitas meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti endometrium, payudara, prostat dan kanker usus besar.
9. Gangguan psikologis.
Orang gemuk berada pada risiko yang lebih tinggi untuk masalah seperti depresi, gangguan makan, citra tubuh yang menyimpang dan rendah diri.
10. Komplikasi kesehatan lainnya.
Beberapa penyakit lain yang berhubungan dengan obesitas adalah batu empedu dan gangguan kantong empedu, asam urat, komplikasi kehamilan, kesehatan yang buruk pada reproduksi wanita (ketidakteraturan menstruasi, infertilitas, ovulasi tidak teratur) dan masalah kontrol kandung kemih seperti inkontinensia stres.
sumber:
jpnn.com
1. Diabetes Tipe 2.
Para peneliti memperkirakan bahwa 88 persen hingga 97 persen dari kasus diabetes tipe 2 didiagnosis pada orang yang kelebihan berat badan.
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sepertiga dari semua kasus tekanan darah tinggi berhubungan dengan obesitas, yang berarti itu adalah dua kali lebih umum terjadi pada orang dewasa yang mengalami obesitas dibandingkan mereka yang berada pada berat badan yang sehat.
2. Kolesterol darah tinggi.
Orang gemuk atau obesitas adalah 50 persen lebih mungkin untuk memiliki kadar kolesterol darah.
4. Gagal jantung kongestif.
Obesitas meningkatkan risiko gagal jantung kongestif, kondisi yang berpotensi fatal di mana otot jantung melemah dan semakin membuat jantung kehilangan kemampuan untuk memompa darah.
5. Penyakit jantung.
Serangan jantung, gagal jantung kongestif, kematian jantung mendadak, angina atau nyeri dada dan irama jantung abnormal, semua hal ini terjadi pada orang kelebihan berat badan atau obesitas.
6. Stroke.
Ada hubungan kuat antara obesitas dan stroke, terutama di kalangan orang-orang yang gemuk, terutama terletak di daerah perut. Orang yang kelebihan berat lebih cenderung memiliki kadar kolesterol darah tinggi dan tekanan darah tinggi.
7. Osteoarthritis.
Obesitas bisa menjadi faktor utama dalam pengembangan osteoarthritis, terutama lutut dan terutama pada wanita.
8. Kanker.
Obesitas meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti endometrium, payudara, prostat dan kanker usus besar.
9. Gangguan psikologis.
Orang gemuk berada pada risiko yang lebih tinggi untuk masalah seperti depresi, gangguan makan, citra tubuh yang menyimpang dan rendah diri.
10. Komplikasi kesehatan lainnya.
Beberapa penyakit lain yang berhubungan dengan obesitas adalah batu empedu dan gangguan kantong empedu, asam urat, komplikasi kehamilan, kesehatan yang buruk pada reproduksi wanita (ketidakteraturan menstruasi, infertilitas, ovulasi tidak teratur) dan masalah kontrol kandung kemih seperti inkontinensia stres.
sumber:
jpnn.com
Tag :
Kesehatan
