Nama wayang gandrung bagi sebagian orang di kota Kediri dan sekitarnya dianggap wayang yang mistis. Karena selain ditampilkan hanya di bulan Suro (Muharram) saja, bagi mereka yang punya nadzar (ujar), wayang kayu ini terlahir dari sebuah bongkahan kayu yang terdampar di sungai pada saat terjadi banjir di daerah Pagung, kecamatan Semen, Kabupaten Kesidi sekitar abad 17 yang lalu.
Bahkan tentang keunikan wayang ini, menteri Pariwisata dulu, yang bernama Jero Wacik telah memberikan penghargaan kepada salah seorang dalang yang bernama Mbah Nandar sebagai maestro seni tradisi.
Hati-hati ya kalau sedang menonton wayang gandrung, karena bisa kualat kalau macam-macam saat wayang digelar, lebih baik diam saja. Banyak yang sudah kejadian kualat akibat menyepelekannya. Mungkin itulah gambaran mistis yang selalu disampaikan oleh orang yang menjadi pemerhati wayang Gandrung kepada siapa saja yang baru pertama kali menyaksikan wayang gandrung yang bunik ini.
Wayang Gandrung merupakan peninggalan kakek buyut yang bernama Demang Proyosono, seorang tokoh spiritual dari Surakarta yang sedang melakukan semedi (topo) di Gunung Wilis. Wayang iini hanya boleh dibuka pada saat pementasan seni saja, selain itu tidak boleh dibuka.
Mistis lainnya adalah pada saat akan prosesi pementasan (mungel). Diawali dengan ritual slamatan di awal dan di akhir pementasan serta tindakan-tidakan magis lain dengan kelengkapan mistisnya.
Adapun peralatan yang digunakan adalah:
Gawangan.
Gamelan.
Blencong.
Wayang.
Gawangan merupakan peralatan untuk menyimping wayang (menata). Sedangkan kelengkapannya adalah instrumen gamelan dalam bentuk sederhana yakni:
Kendhang.
Gambang.
Rebab.
Kethuk.
Kenong.
Kempul.
Penempatannya melingkar di antara dalang dan kotak wayang.
Bahkan tentang keunikan wayang ini, menteri Pariwisata dulu, yang bernama Jero Wacik telah memberikan penghargaan kepada salah seorang dalang yang bernama Mbah Nandar sebagai maestro seni tradisi.
Hati-hati ya kalau sedang menonton wayang gandrung, karena bisa kualat kalau macam-macam saat wayang digelar, lebih baik diam saja. Banyak yang sudah kejadian kualat akibat menyepelekannya. Mungkin itulah gambaran mistis yang selalu disampaikan oleh orang yang menjadi pemerhati wayang Gandrung kepada siapa saja yang baru pertama kali menyaksikan wayang gandrung yang bunik ini.
Keunikan Wayang Gandrung
Beberapa keunikan wayang gandrung adalah berdasarkan apa yang disampaikan oleh ahli warisnya. Wayang ini terlahir dari bongkahan kayu jati yang hanyut saat terjadi banjir, bisa dibilang banyak penghuni jinnya di dalam kayu tersebut. Kayu jati yang terdampar itu dibelah oleh orang misterius setelah para penduduk tidak berhasil membelahnya.Wayang Gandrung merupakan peninggalan kakek buyut yang bernama Demang Proyosono, seorang tokoh spiritual dari Surakarta yang sedang melakukan semedi (topo) di Gunung Wilis. Wayang iini hanya boleh dibuka pada saat pementasan seni saja, selain itu tidak boleh dibuka.
Mistis lainnya adalah pada saat akan prosesi pementasan (mungel). Diawali dengan ritual slamatan di awal dan di akhir pementasan serta tindakan-tidakan magis lain dengan kelengkapan mistisnya.
Adapun peralatan yang digunakan adalah:
Gawangan.
Gamelan.
Blencong.
Wayang.
Gawangan merupakan peralatan untuk menyimping wayang (menata). Sedangkan kelengkapannya adalah instrumen gamelan dalam bentuk sederhana yakni:
Kendhang.
Gambang.
Rebab.
Kethuk.
Kenong.
Kempul.
Penempatannya melingkar di antara dalang dan kotak wayang.
Tag :
Wayang