Bukan main hebatnya peraturan pemerintah yang dibuat. Menurut saya saja, boleh kan berargumen sendiri mengenai data atau peristiwa yang terjadi saat ini.
Saya cuma mengutip saja data yang punya berita, Jawa Pos terbitan Surabaya pada tanggal 11 April 2018. Sudah seminggu lebih telah mengudara, tapi tidak basi kan.
Akan terus merangkak naik jumlah NIK yang didaftarkan. Total NIK yang terdaftar sebanyak 405 juta.
Bukan main, bukan mainan pula. Jumlah NIK yang teregistrasi di atas sepuluh nomor hp bikin melongo. Jumlahnya sebanyak 222.945 NIK, sangat banyak bukan?
Apa yang jadi pertanyaan?
Betapa belum siapnya masyarakat Indonesia menghadapi hal ini. Betapa Undang-undang tentang data pribadi ini masih mendesak adanya. Duh bagaimana ini.
Berikut data lengkapnya:
1. 405.993.871 = total akses NIK untuk registrasi.
2. 367.452.952 = nomor ponsel tercatat di ditjen Dukcapil.
3. 335.021.759 = nomor ponsel tercatat di operator seluler.
4. 317.630.982 = hasil rekonsiliasi data nomor ponsel ditetapkan.
Tuh kan?
Bagaimana menurut Anda?
Tujuannya memang baik, tapi rakyat tidak siap. Wajar karena kali pertama, semoga akan cepat terbiasa.
sumber:
Harian Jawa Pos, Surabaya 11 April 2018
Saya cuma mengutip saja data yang punya berita, Jawa Pos terbitan Surabaya pada tanggal 11 April 2018. Sudah seminggu lebih telah mengudara, tapi tidak basi kan.
Akan terus merangkak naik jumlah NIK yang didaftarkan. Total NIK yang terdaftar sebanyak 405 juta.
NIK Terdaftar di lebih 10 Nomor HP
Bukan main, bukan mainan pula. Jumlah NIK yang teregistrasi di atas sepuluh nomor hp bikin melongo. Jumlahnya sebanyak 222.945 NIK, sangat banyak bukan?
Betapa belum siapnya masyarakat Indonesia menghadapi hal ini. Betapa Undang-undang tentang data pribadi ini masih mendesak adanya. Duh bagaimana ini.
Berikut data lengkapnya:
1. 405.993.871 = total akses NIK untuk registrasi.
2. 367.452.952 = nomor ponsel tercatat di ditjen Dukcapil.
3. 335.021.759 = nomor ponsel tercatat di operator seluler.
4. 317.630.982 = hasil rekonsiliasi data nomor ponsel ditetapkan.
Tuh kan?
Bagaimana menurut Anda?
Tujuannya memang baik, tapi rakyat tidak siap. Wajar karena kali pertama, semoga akan cepat terbiasa.
sumber:
Harian Jawa Pos, Surabaya 11 April 2018
Tag :
Berita
