Ayo nglestarekno Budoyo Jowo ben ora ilang Soko Bumi Nusantoro

Melasnya Trotoar dari A. Yani hingga Wonokromo

SURABAYA boleh bangga dengan trotoar tengah kota, seperti di Raya Darmo, Urip Sumoharjo, Basuki Rahmat, Panglima Sudirman, Embong Malang dan seterusnya, yang begitu mewah, luas, bersih, dan apik berkeramik.

Namun, dari bundaran Waru, Sidoarjo masuk ke suasana Jalan A Yani, Surabaya hingga Wonokromo terasa 'aneh' karena jalanan praktis tanpa trotoar sama sekali.


Jangankan trotoar mewah berkeramik, pejalan kaki pun harus berjalan ekstra hati-hati daripada disambar sepeda motor atau angkot.

Maklum, sepanjang jalan A Yani sisi barat memang tidak ada lagi lahan tersisa karena jalan raya bersisian dengan parit. Sementara di sisi timur ada rel kereta api. Selepas dari jalan A Yani dan masuk Wonokromo pun setali tiga uang. Namun Wonokromo sisi barat dan timur selepas jembatan layang Wonokromo masih tersisa trotoar untuk pejalan kaki.

Karena belum dikeramik apik tidak heran bila trotoar ini menjadi tempat parkir sepeda, becak, bak sampah, hingga dipenuhi pedagang kaki lima. Saatnya trotoar Wonokromo dipercantik dengan keramik agar pejalan kaki aman dan nyaman berjalan di sana.

Wilma
Pulo Wonokromo Surabaya.

sumber:
surya pagi.
Tag : Berita
Back To Top