Begitu cintanya orang jawa dengan kebudayaan leluhur sehingga sorban saja yang merupakan budaya Arab yang masuk melalui Islam, telah menginspirasi orang jawa untuk memakai ikat yang dinamakan dengan BLANGKON sebagai budaya tandingan terhadap budaya mancanegara.
Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional.
Blangkon ini termasuk bentuk praktis dari ikat yang merupakan tutup kepala yang terbuat dari kain batik.
Tidak ada catatan sejarah jawa jama dahulu yang dapat menjelaskan asal mula blangkon.
Kaum pria jawa pada zaman dulu kebanyakan menggunakan blangkon, entah saat keluar rumah maupun di dalam rumah.
Pada jaman dahulu, katanya, pemakaian blangkon ini merupakan pengaruh dari budaya Hindu dan Islam yang diserap oleh orang jawa asli, pribumi.
Itu salah satunya, tapi masih ada dua atau tiga teori lagi mengenai asal mula blangkon.
Nanti saja diposting mendatang.
Blangkon mulai punah, tidak lagi digunakan oleh kaum pria sejak adanya krisis ekonomi akibat adanya perang.
Terasa menjadi salah satu barang yang sulit didapat sekalipun di tanah jawa sendiri.
Tentu saja ada yang menjuala, bahkan tinggal pasang di kepala saja sudah jadilah penutup kepala blangkon ini.
Kita menyadari, bahwa dulunya orang jawa harus melipat sendiri blangkon ini agar bisa dipakai di kepala.
Blangkon, Penutup Kepala yang Mulai Dilupakan
Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional.
Blangkon ini termasuk bentuk praktis dari ikat yang merupakan tutup kepala yang terbuat dari kain batik.
Tidak ada catatan sejarah jawa jama dahulu yang dapat menjelaskan asal mula blangkon.
Kaum pria jawa pada zaman dulu kebanyakan menggunakan blangkon, entah saat keluar rumah maupun di dalam rumah.
Salah Satu Teori Pemakaian Blangkon
Ada beberapa teori yang diyakini dan bisa jadi inilah awal mulanya orang jawa memakai blangkon.Pada jaman dahulu, katanya, pemakaian blangkon ini merupakan pengaruh dari budaya Hindu dan Islam yang diserap oleh orang jawa asli, pribumi.
Itu salah satunya, tapi masih ada dua atau tiga teori lagi mengenai asal mula blangkon.
Nanti saja diposting mendatang.
Blangkon mulai punah, tidak lagi digunakan oleh kaum pria sejak adanya krisis ekonomi akibat adanya perang.
Terasa menjadi salah satu barang yang sulit didapat sekalipun di tanah jawa sendiri.
Tentu saja ada yang menjuala, bahkan tinggal pasang di kepala saja sudah jadilah penutup kepala blangkon ini.
Kita menyadari, bahwa dulunya orang jawa harus melipat sendiri blangkon ini agar bisa dipakai di kepala.
Tag :
Sejarah