Ayo nglestarekno Budoyo Jowo ben ora ilang Soko Bumi Nusantoro

Sesama Muslim Dilarang Melaknat

Baru-baru ini saya mendapat laknat dari seorang muslimah sejati, nauzubillah...
Muslimah sejati kok bisa melaknat saya dengan begitu khusyuknya, mungkin perlu dipertanyakan lagi tentang kemuslimahannya itu.

Saya ingin memberi gambaran, arti, makna laknat serta ancaman-ancaman Allaoh SWT kepada yang dilaknat dan yang melaknat berdasarkan hadits Rasulullah SAW.

Astaghfirulloh...

Wahai saudaraku yang seiman dan seagama. Kita ini pada dasarnya adalah saudara. Tahu kan yang dinamakan saudara itu, ya seperti kakakmu sendiri, adikmu sendiri dan sebagainya. Namun yang dimaksudkan Rasul saudara di sini adalah saudara yang seagama.

Kata-kata laknat itu berarti hujatan, cercaan, menghina dan sejenisnya. Laknat juga bisa berarti mendoakan, mengusir dan menjauhkan dari rahmat Allah SWT.
Astaghfirullah....saya mohon ampun kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang melaknat seorang Mukmin maka ia seperti membunuhnya."
(HR. Bukhari).

Penjelasan hadits:
Karena jika ia melaknat seseorang maka seakan-akan ia mendoakan kejelekan bagi orang tersebut dengan kebinasaan.

Rasulullah SAW bersabda,
"Bukanlah seorang Mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya."
(HR. Bukhari).


Pada hari kiamat nanti, orang yang suka melaknat tidak akan dimasukkan dalam barisan para saksi yang mempersaksikan bahwa Rasul mereka telah menyampaikan risalah dan juga ia tidak dapat memberi syafaat di sisi Allah guna memintakan ampunan bagi seorang hamba.

Nabi SAW bersabda,
"Orang yang suka melaknat itu bukanlah orang yang dapat memberi syafaat dan tidak pula menjadi saksi pada hari kiamat."
(HR. Muslim).

Astaghfirulloh....dan astaghfirulloh....

Ancaman Bagi Seorang yang Melaknat

Melaknat ini sangat besar bahayanya bagi pelakunya sendiri.
Apabila ia melaknat seseorang, sementara orang yang dilaknat itu tidak pantas untuk dilaknat maka laknat itu kembali kepadanya sebagai orang yang mengucapkan.

Imam Abu Daud ra meriwayatkan dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila seorang hamba melaknat sesuatu maka laknat tersebut naik ke langit, lalu tertutuplah pintu-pintu langit. Kemudian laknat itu turun ke bumi lalu ia mengambil ke kanan dan ke kiri. Apabila ia tidak mendapatkan kelapangan, maka ia kembali kepada orang yang dilaknat jika memang berhak mendapatkan laknat dan jika tidak ia kembali kepada orang yang mengucapkannya."

Itulah pedoman melaknat dilarang yang sah dari Nabiku, Muhammad SAW.
Buat saudariku di sana, saya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, tidak dirimu, tapi ingatlah bahwa perbuatan melaknatmu membuatku sangat gundah gulana.

Semoga saja laknatmu tidak sampai menjadi kenyataan seperti yang kamu ucapkan pada malam dahulu.
Saya mohon maaf kalau ada salah kepadamu.
Maafkan saya.



Tag : Curhat
Back To Top