Ayo nglestarekno Budoyo Jowo ben ora ilang Soko Bumi Nusantoro

3 Akibat Pemakaian Antibiotik Berlebihan

Infeksi bakteri yang dimaksud tersebut adalah Pneumonia, infeksi berat sinus (yang berlangsung lebih dari 10 hari), infeksi telinga dan radang tenggorokan.

Selain itu, batuk dan pilek atau bahkan bronkitis akut juga temasuk infeksi yang mungkin harus Anda tanyakan kepada dokter apakah Anda membutuhkan resep Antibiotik tersebut.

3 Akibat Pemakaian Antibiotik Berlebihan

Berikut adalah 3 cara bagaimana antibiotik yang bisa menyembuhkan, justru dapat membuat Anda sakit.

1. Mengganggu kerja otak

Anda tentu tahu hubungan antara otak dan usus. Kemudian maaf sebelumnya untuk hal satu ini, ketika antibiotik memusnahkan bakteri di usus Anda, yang baik dan jahat, mereka juga memengaruhi pikiran Anda.




Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Journal of Clinical Psychology, satu kali terapi antibiotik dapat dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena depresi dan kecemasan.

Risiko tersebut bisa meningkat setiap satu kali terapi antibiotik, para peneliti menemukan bahwa peserta tersebut 50 % lebih mungkin untuk didiagnosa dengan depresi atau kecemasan setelah melakukan 5 program terpisah dari penisilin.

2. Mengacaukan kerja usus Anda

Antibiotik terkadang dapat membuat makanan bergerak ke usus lebih cepat. Itu karena mereka akan mengumpulkan semua jenis bakteri – yang baik dan buruk – mengacaukan keseluruhan perintah-perintah dalam usus Anda.

Ketika banyak yang melihat bantuan setelah menghentikan terapi antibiotik, beberapa orang tidak pernah pulih kembali, menurut sebuah studi di American Journal of Gastroenterology.

Para peneliti menemukan, bahwa peserta yang mengonsumsi lebih dari 3 antibiotik dengan periode 5 tahun, 1,5 kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit iritasi usus, khususnya ulcerative colitis (radang usus) atau penyakit Crohn.

3. Membuat berat badan naik

Anda mungkin sudah tahu bahwa ada antibiotik dalam makanan Anda, tetapi sebenarnya apa manfaat antibiotic di dalam makanan?

Mereka digunakan untuk menggemukkan sapi dan ayam sebelum mereka dipotong (ilmuwan tidak sepenuhnya yakin mengapa ini dapat bekerja, tetapi ini bekerja). Dan mereka mungkin dapat melakukan hal yang sama pada tubuh Anda.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menemukan, bahwa penggunaan antibiotik pada usia anak tidak hanya memengaruhi kenaikan berat badan pada anak, tetapi juga akan berpengaruh pada tahun-tahun mendatang.

Para peneliti menemukan, bahwa Anak yang telah melakukan setidaknya tujuh terapi antibiotik selama hidupnya, berat badannya akan lebih berat 1,4 kg (sekitar 3 pon) pada usia 15 dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Pada catatan terkait, antibiotik juga dihubungkan dengan pengembangan diabetes tipe 2 (faktor risiko untuk yang obesitas): Peserta penelitian yang telah mengonsumsi 5 atau lebih resep antibiotik, 53% lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit tersebut.
Lazada Indonesia



Lazada Indonesia

Lazada Indonesia
sumber:
kompas.com
Tag : Kesehatan
Back To Top