Perlu diketahui bahwa informasi yang saya tulis di bawah ini merupakan opini dan pendapat saya setelah membaca informasi di buku maupun di berita.
Ken Arok ini ternyata merupakan anak desa, ya, anak seorang petani. Beliau sejak bayi rupanya telah diculik oleh perampok.
Kenapa bisa diculik? Entah karena keteledoran orang tuanya atau tidak, tidak diketahui dengan jelas. Setelah diculik, otomatis beliau mengikuti jejak perampok di usia dewasanya. Orang bilang katanya Robin Hoodnya kala itu.
Setelah dewasa beliau bertemu seorang pendeta, dan ingin memperbaiki kepribadiannya melalui sang pendeta.
Kemudia Ken Arok diajukan oleh pendeta ke Akuwu Tumapel yang dipimpin oleh Tunggul Ametung. Dan Ken Arok diterima karena rekomendasi sang pendeta.
Tunggul Ametung memiliki istri yang aduhai. Dan Ken Arok tertarik untuk memperistrinya. Ken Arok mencari akal untuk menyingkirkan suami Ken Dedes dengan cara membunuhnya.
Dengan tirakat semedi cukup tinggi terbukti dengan bentuk tubuhnya yang bagus dimana perutnya terlihat kempes jarang makan namun memiliki tangan yang perkasa.
Beliau memesan keris kepada Empu Grandring. Keris belum selesai namun Ken Arok selak kesusu ingin memperistri Ken Dedes. Dibunuhlah Mpu Gandring ini.
Ini merupakan kesalahan besar karena Ken Arok membunuh seorang ulama pada zaman sekarang. Hingga ada ucapan kutukan dari seorang empu sebelum meninggal.
Lanjut, akhirnya Tumapel diserang Ken Arok dan menang. Pun kerajaan Kediri diperangi juga. Lahirlah kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.
Namun sayangnya kutukan Mpu Gandring menjadi kenyataan. Ken Arok dibunuh oleh Anusapati, anak tirinya sendiri.
Ken Arok hanya memerintah menjadi raja selama 5 tahun di kerajaan Kediri mulai tahun 1222 hingga 1227 masehi.
Beliau masih mati muda sekitar 45 tahunan umunya. Lahir 1182 dan wafat 1227.