Buah pare termasuk dalam makanan yang sering dikonsumsi orang Okinawa, penduduk pulau di Jepang yang terkenal panjang umur.
Penelitian di laboratorium menunjukkan, pare memiliki kemampuan hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah), dan mengontrol kadar insulin. Zat aktif charantin, alkaloid, dan peptida yang menyerupai insulin, merupakan zat-zat yang bermanfaat penting dalam pare.
Zat tersebut juga memicu produksi protein yng mendorong penyerapan glukosa dalam darah.
Selain itu, charantin juga merangsang pertumbuhan sel beta pankres, organ yang memproduksi insulin. Pada pasien diabetes tipe 1, sel beta mereka mengalami kerusakan sehingga pankreas tidak bisa menghasilkan insulin.
Keunggulan lain dari pare adalah memiliki kandungan antivirus dan antibakteri yang bisa mengatasi infeksi salmonela dan E.coli, herpes, bahkan virus HIV, malaria, dan parasit.
Ekstrak dari protein pare diklaim bisa menghambat pertumbuhan tumor prostat dan pada beberapa penelitian in vitro berpotensi melawan sel kanker lainnya.
Pare bisa dikonsumsi dalam bentuk olahan sayur, dijus, atau ekstraknya dibuat menjadi bubuk atau kapsul.
sumber:
kompas.com
Penelitian di laboratorium menunjukkan, pare memiliki kemampuan hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah), dan mengontrol kadar insulin. Zat aktif charantin, alkaloid, dan peptida yang menyerupai insulin, merupakan zat-zat yang bermanfaat penting dalam pare.
Zat tersebut juga memicu produksi protein yng mendorong penyerapan glukosa dalam darah.
Selain itu, charantin juga merangsang pertumbuhan sel beta pankres, organ yang memproduksi insulin. Pada pasien diabetes tipe 1, sel beta mereka mengalami kerusakan sehingga pankreas tidak bisa menghasilkan insulin.
Keunggulan lain dari pare adalah memiliki kandungan antivirus dan antibakteri yang bisa mengatasi infeksi salmonela dan E.coli, herpes, bahkan virus HIV, malaria, dan parasit.
Ekstrak dari protein pare diklaim bisa menghambat pertumbuhan tumor prostat dan pada beberapa penelitian in vitro berpotensi melawan sel kanker lainnya.
Pare bisa dikonsumsi dalam bentuk olahan sayur, dijus, atau ekstraknya dibuat menjadi bubuk atau kapsul.
sumber:
kompas.com
Tag :
Kesehatan