Direktur Utama PT Telkom Tbk (TLKM) Arief Yahya meninggalkan perseroan dengan kinerja positif.
Arief yang mulai kemarin resmi menjadi menteri pariwisata itu berhasil mengerek pendapatan dan laba Telkom pada triwulan ketiga. BUMN telekomunikasi tersebut pada kuartal ketiga meraih pendapatan Rp 65,841 triliun atau naik 7 persen bila dibandingkan dengan Rp 61,499 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba usaha tercatat Rp 22,132 triliun atau naik 3,8 persen daripada Rp 21,302 triliun.
"Laba bersih alias laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 11,446 triliun atau naik 3,5 persen dibandingkan Rp 11,057 triliun pada periode sama 2013," tutur Arief Yahya dalam pengantar laporan keuangan TLKM kemarin.
Dia menjelaskan, pendapatan disumbang lonjakan penerimaan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 3,582 triliun atau naik 15,4 persen serta pendapatan seluler Rp 1,367 triliun atau naik 5,8 persen.
Sementara itu, beban naik Rp 3,512 triliun atau meningkat 8,7 persen karena lonjakan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi serta penyusutan dan amortisasi.
sumber jpnn.com
Arief yang mulai kemarin resmi menjadi menteri pariwisata itu berhasil mengerek pendapatan dan laba Telkom pada triwulan ketiga. BUMN telekomunikasi tersebut pada kuartal ketiga meraih pendapatan Rp 65,841 triliun atau naik 7 persen bila dibandingkan dengan Rp 61,499 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba usaha tercatat Rp 22,132 triliun atau naik 3,8 persen daripada Rp 21,302 triliun.
"Laba bersih alias laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 11,446 triliun atau naik 3,5 persen dibandingkan Rp 11,057 triliun pada periode sama 2013," tutur Arief Yahya dalam pengantar laporan keuangan TLKM kemarin.
Dia menjelaskan, pendapatan disumbang lonjakan penerimaan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 3,582 triliun atau naik 15,4 persen serta pendapatan seluler Rp 1,367 triliun atau naik 5,8 persen.
Sementara itu, beban naik Rp 3,512 triliun atau meningkat 8,7 persen karena lonjakan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi serta penyusutan dan amortisasi.
sumber jpnn.com
Tag :
Berita