Ayo nglestarekno Budoyo Jowo ben ora ilang Soko Bumi Nusantoro

Hubungan Antara Kerokan dan Masuk Angin

Gejala masuk angin biasanya timbul saat tubuh terganggu oleh udara dingin yang menyempitkan pembuluh darah dan membatasi asupan oksigen di kulit.

Kerokan termasuk terapi yang dermabrasive (merusak kulit) untuk menyembuhkan gejala masuk angin, seperti mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan pusing.

Terkadang, reaksi ini hanya terjadi di beberapa bagian tubuh yang spesifik seperti leher dan bagian belakang tubuh. Kerokan berguna untuk memanaskan tubuh dengan menggosok/mengerok bagian tubuh yang terasa dingin.



Kulit yang digosok akan terbuka dan menghasilkan tanda merah karena pembuluh darah di bawahnya rusak. Namun, reaksi ini memungkinkan kulit untuk menerima lebih banyak oksigen dalam pembuluh darah untuk kemudian menetralkan zat beracun yang ada di dalam tubuh.

Kenyataannya, kerokan bukanlah cara yang efektif meningkatkan panas tubuh dibandingkan dengan misalnya minum air hangat atau ramuan herbal seperti air jahe. Namun, rasa nyaman sehabis kerokan membuat orang ketagihan melakukan kerokan setiap kali merasakan gejala masuk angin.

Umumnya kerokan diaplikasikan di bagian punggung yang dipercaya memiliki 365 titik akupuntur. Apabila dilakukan dengan tekanan yang tepat di titik-titik tersebut, kerokan mempengaruhi sistem syaraf yang akan memerintahkan otak untuk memproduksi hormon endorfin sebagai reaksi tubuh untuk menahan rasa sakit dengan memberikan sensasi relaksasi.

sumber:
national geographic Indonesia
Tag : Berita
Back To Top