Dahulu kala sangat berangan-angan menjadi kenyataan, dan ternyata Tuhan meridhoinya, hingga tercapailah berkat usaha yang keras. Cobaan dan rintangan menghadang, tak sepenuhnya mulus. Bahkan harus tersungkur terlebih dahulu.
Tujuanku mulia, pasti diijabahi oleh Tuhan.
Cuma Tuhan belum memberinya secepat kilat.
Terlihat bait demi bait lagu ini, cocok.
Ini liriknya....
Seribu rambutmu yang hitam terurai
Seribu cemara seolah mendera
Seribu duka nestapa di wajah nan ayu
Seribu luka yang nyeri di dalam dadaku
Di sana kutemukan bukit yang terbuka
Seribu cemara halus mendesah
Sebatang sungai membelah huma yang cerah
Berdua kita bersama tinggal di dalamnya
Nampaknya tiada lagi yang diresahkan
Dan juga tak digelisahkan
Kecuali dihayati
Secara syahdu bersama
Selamanya bersama selamanya
....
Terima kasih Tuhan...
Tujuanku mulia, pasti diijabahi oleh Tuhan.
Cuma Tuhan belum memberinya secepat kilat.
Terlihat bait demi bait lagu ini, cocok.
Ini liriknya....
Seribu rambutmu yang hitam terurai
Seribu cemara seolah mendera
Seribu duka nestapa di wajah nan ayu
Seribu luka yang nyeri di dalam dadaku
Di sana kutemukan bukit yang terbuka
Seribu cemara halus mendesah
Sebatang sungai membelah huma yang cerah
Berdua kita bersama tinggal di dalamnya
Nampaknya tiada lagi yang diresahkan
Dan juga tak digelisahkan
Kecuali dihayati
Secara syahdu bersama
Selamanya bersama selamanya
....
Terima kasih Tuhan...
Tag :
Artis