Ayo nglestarekno Budoyo Jowo ben ora ilang Soko Bumi Nusantoro

Penemu Pertama LTE 4G Berasal dari Kota Kediri Indonesia

Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XII 2014, kali ini terasa istimewa. Sebab, penghargaan tahun ini menganugerahi peneliti muda berprestasi asal Indonesia.

Dia adalah Khoirul Anwar. Peneliti muda yang cukup diperhitungkan. Khoirul merupakan penemu teknologi Long Term Evolution (LTE).

Tak banyak yang tahu, Khoirul, ternyata menjadi otak di balik teknologi internet berkecepatan tinggi.

Saat menerima penghargaan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu malam 10 Desember 2014, Khoirul menceritakan bagaimana temuannya sempat dipandang sebelah mata oleh peneliti telekomunikasi di dunia.




"Saat 2005, saya usulkan teknologi di konferensi internasional di Hokkaido, Jepang, chairman mengatakan 'I thinks this is useless', kemudian saya presentasikan di Australia juga sama," ujar pria kelahiran Juwet, Kunjang, Kediri dalam sambutannya.

Namun, sekitar tiga tahun kemudian, standar dunia LTE akhirnya keluar diakui dunia internasional. Khoirul pun sumringah, teorinya ternyata dipakai dunia.

"Profesor saya langsung menyelamati, Anwar Kung (panggilan akrab di Jepang), 'this is yours technic'. Saya bangga, teknologi saya tak hanya digunakan terrestrial tapi juga untuk satelit di luar angkasa," bebernya.

Temuan Khoirul yaitu peningkatan kecepatan transmisi secafa dramatis dalam sistem komunikasi jaringan nirkabel. Ia menemukan teknik memakai dua pasang fast Fourier transform (FFT), yang sebelumnya menggunakan satu pasang FFT. Inovasi ini mampu menghemat daya transmisi dan membantu menghasilkan kecepatan tinggi komunikasi nirkabel.

Atas torehan prestasinya yang mendunia, ia tak lantas 'lupa daratan'. Khoirul mengucapkan terima kasih kepada ibu kandungnya yang mendukung tekad meraih pendidikannya.

"Penghargaan ini pertama saya berikan kepada emak saya di Kediri," ujarnya dengan haru.

Dia menceritakan perjuangannya meraih pendidikan yang susah semenjak ditinggalkan ayahnya yang berpulang, saat ia baru saja lulus SD. Ia pun khawatir ibunya tak dapat membuatnya sekolah mencapai cita-citanya. Namun ternyata, sang ibunda justru tegar dan mendukung penuh tekad sang anaknya.

"Saat itu, emak saya bilang, sudah kamu nggak usah ke sawah. Kamu akan saya sekolahkan setinggi-tingginya, sampai tak ada sekolah lagi yang lebih tinggi, " kenang Khoirul.
Selanjutnya, Khoirul juga mengalamatkan terima kasihnya kepada semua gurunya di semua tingkatan yaitu guru di SDN Juwet II, SMPN 1 Kunjang, SMA Negeri 2 Kediri, Institut Teknologi Bandung, dan Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang.

"Saya hadiahkan ini kepada guru-guru saya. Di Jepang dikatakan untuk membangun bangsa itu bisa selama ada guru," imbuhnya.

Penghargaan itu juga dipersembahkan kepada seluruh sahabat dan insinyur Indonesia. Ia mengajak para insinyur dalam negeri untuk bisa menciptakan alat yang bisa diproduksi sendiri oleh anak bangsa.

"Di masa depan, kita akan bersaing dengan insinyur negara lain. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan bikin teknologi di masa depan," ujar Khoirul.

Menutup sambutannya, ia memohon doa dan dukungan kepada masyarakat Indonesia agar para ilmuwan muda bisa berprestasi dan berinovasi. "Untuk masyarakat Indonesia, bahkan dunia," katanya.

sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/567354-penemu-lte-raih-penghargaan-achmad-bakrie-2014
Tag : Berita
Back To Top