Angka 13, tanggal 13 sering disebut sebagai angka sial. Tapi tahukah kalian asal mula tanggal dan angka 13 tersebut...
Ternyata angka 13 sejarahnya berasal dari barat, bukan dari Indonesia apalagi dari Islam.
Misal saja yang terlihat di perumahan-perumahan, nomor rumah yang jatuh dengan angka 13, selalu diganti dengan angka 12A atau dilanjut langsung ke angka 14.
Tamu ke-13 yang hadir dalam Perjamuan Terakhir membawa petaka, sehingga apapun yang berhubungan dengan angka 13 dikaitkan dengan nasib buruk.
Perjamuan terakhir tersebut, di mana tamu ke-13nya adalah Yudas yang mengkhianti Yesus.
Hari Jumat yang tepat jatuh pada tanggal 13, seperti hari ini, Jumat (13/9), dianggap sebagian orang sebagai hari sial. Mereka mengidentikkan hari tersebut sebagai hari yang penuh bencana, baik bagi personal maupun global. Semisal, pasar saham yang jatuh, cedera, kecelakaan, bahkan Perang Dunia III.
Takhayul tersebut menciptakan rasa ketakutan tersendiri bagi sebagian orang menghadapi Jumat tanggal 13. "Jika tidak ada yang yang memberitahu atau mengajarkan kita mengenai takhayul negatif mengenai tanggal 13, kita mungkin merasa lebih baik," kata Stuart Vyse, seorang profesor psikologi di Connecticut College di New London.
Orang yang memercayai takhayul Jumat 13, kemungkinan menderita triskaidekaphobia --ketakutan luar biasa terhadap angka 13-- dan sering mengutarakan kepercayaannya tersebut kepada keturunannya. Dalam budaya populer, digambarkan seperti kengerian film horor Friday the 13th, yang kisahnya tetap hidup hingga kini.
Takhayul Jumat 13 awalnya bersumber pada keyakinan agama seputar tamu ke-13, Yudas, pada Perjamuan Terakhir. Pada saat itulah Yesus telah dikhianati dan penyalibannya terjadi pada hari Jumat.
sumber:
national geographic Indonesia.
Ternyata angka 13 sejarahnya berasal dari barat, bukan dari Indonesia apalagi dari Islam.
Misal saja yang terlihat di perumahan-perumahan, nomor rumah yang jatuh dengan angka 13, selalu diganti dengan angka 12A atau dilanjut langsung ke angka 14.
Sejarahnya
Kisahnya terjadi pada jaman Yesus dimana dia ingin mengadakan perjamuan terakhir.Tamu ke-13 yang hadir dalam Perjamuan Terakhir membawa petaka, sehingga apapun yang berhubungan dengan angka 13 dikaitkan dengan nasib buruk.
Perjamuan terakhir tersebut, di mana tamu ke-13nya adalah Yudas yang mengkhianti Yesus.
Hari Jumat yang tepat jatuh pada tanggal 13, seperti hari ini, Jumat (13/9), dianggap sebagian orang sebagai hari sial. Mereka mengidentikkan hari tersebut sebagai hari yang penuh bencana, baik bagi personal maupun global. Semisal, pasar saham yang jatuh, cedera, kecelakaan, bahkan Perang Dunia III.
Takhayul tersebut menciptakan rasa ketakutan tersendiri bagi sebagian orang menghadapi Jumat tanggal 13. "Jika tidak ada yang yang memberitahu atau mengajarkan kita mengenai takhayul negatif mengenai tanggal 13, kita mungkin merasa lebih baik," kata Stuart Vyse, seorang profesor psikologi di Connecticut College di New London.
Orang yang memercayai takhayul Jumat 13, kemungkinan menderita triskaidekaphobia --ketakutan luar biasa terhadap angka 13-- dan sering mengutarakan kepercayaannya tersebut kepada keturunannya. Dalam budaya populer, digambarkan seperti kengerian film horor Friday the 13th, yang kisahnya tetap hidup hingga kini.
Takhayul Jumat 13 awalnya bersumber pada keyakinan agama seputar tamu ke-13, Yudas, pada Perjamuan Terakhir. Pada saat itulah Yesus telah dikhianati dan penyalibannya terjadi pada hari Jumat.
sumber:
national geographic Indonesia.
Tag :
Sejarah